Tantangan dan Harapan Kabupaten Bungo 2022 (Bagian III)

    Tantangan dan Harapan Kabupaten Bungo 2022 (Bagian III)
    Muji Lestari SE, MA. Plt Kepala BPS Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi

    Oleh : Muji Lestari SE, MA

    Plt. Kepala BPS Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi

    Harapan Bungo 2022

    SAAT ini Pemerintah Kabupaten Bungo sedang menyiapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bungo 2021-2026. RPJMD yang memuat visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi dan arah kebijakan pembangunan untuk periode lima tahun ke depan disertai dengan kerangka pendanaan.

    RPJMD Kabupaten Bungo 2021-2026 akan menjadi pondasi bagi perubahan (transformasi) dan percepatan (akselerasi) pembangunan Bungo. Dan tahun 2022 menjadi tahun pertama pelaksanaan RPJMD dan sekaligus tahun penegasan komitmen untuk mewujudkan Bungo yang Maju dan Sejahtera.

    Harapan Kabupaten Bungo tahun 2022 adalah menjaga momentum percepatan pemulihan untuk meningkatkan kinerja pembangunan daerah. Dengan memperhatikan tantangan pembangunan, dan penyiapan RPJMD Kabupaten Bungo, berikut ini lima harapan yang muncul bagi masa depan Kabupaten Bungo.

    Pertama, pengendalian kasus pandemi Covid-19 dan penerapan pola hidup bersih, sehat, aman dan produktif harus tetap menjadi  prioritas. Penanganan pandemi Covid-19 selama ini memerlukan anggaran dan investasi yang sangat besar baik untuk pengadaan fasilitas kesehatan, dukungan dan tunjangan  tenaga kesehatan, serta pengadaan obat-obatan dan vaksin.

    Pengalaman yang terjadi di berbagai negara maju seperti Jepang, Korea, Tiongkok dan negara maju lainnya menunjukkan bahwa pencegahan jauh lebih penting dan lebih hemat dibanding pengobatan dan pemulihan. Pencegahan dilakukan dengan mengubah  cara berpikir, pola konsumsi, serta pola hidup bersih, sehat, aman dan produktif. 

    Harapan yang muncul kepada Pemerintah Daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh perempuan, lembaga swadaya masyarakat; perguruan tinggi dan media untuk lebih aktif dan intensif dalam melakukan sosialisasi, promosi dan kampanye pola konsumsi, serta pola hidup bersih, sehat dan aktif. Dengan kata lain reorientasi pelayanan kesehatan dari paradigma pengobatan (kuratif) menjadi paradigma sehat dengan mengutamakan pencegahan (preventif).

    Kedua, pengembangan dan penguatan keunggulan dan daya saing daerah dengan mengoptimalkan keunggulan komparatif, kompetitif dan kolaboratif. Keunggulan komparatif berbasis sumber daya lokal dan kondisi geografis Kabupaten Bungo yang menjadi perlintasan Trans Sumatera dan memiliki Bandar Udara.

    Keunggulan kompetifif berbasis efisiensi pengelolaan sumber daya, dan inovasi dalam pelayanan publik, pemberdayaan masyarakat dan pengembangan ekonomi daerah yang dilakukan oleh seluruh dinas/OPD, kecamatan dan Pemerintah Desa. Keunggulan kolaboratif berbasis kerjasama dan kemitraan yang berkeadilan dan berkelanjutan terutama dalam investasi khususnya pertambangan dan perkebunan, serta perdagangan antardaerah.

    Salah satu syarat dalam memenuhi harapan untuk membangun keunggulan daerah adalah reorientasi pola kerja dinas/OPD yang selama ini lebih menekankan pada urusan masing-masing dan bersifat parsial menjadi pola kerja berbasis spasial dan terpadu untuk bersama-sama memajukan desa/kelurahan dan kecamatan.

    Dengan kata lain harus ada perubahan pendekatan pembangunan sektoral menjadi pendekatan regional atau kewilayahan. Pendekatan ini menekankan pengembangan keunggulan setiap desa/kelurahan, kecamatan dan daerah.

    Oleh sebab itu, rancangan RPJMD Kabupaten Bungo 2021-2026 harus memberikan arahan yang jelas dan tegas tentang pembangunan desa/kelurahan dan kecamatan berbasis unggulan, serta inovasi yang harus dilakukan oleh setiap OPD/Dinas yang selanjutnya diterjemahkan ke dalam Renstra Dinas/OPD. (BERSAMBUNG)

    solmi

    solmi

    Artikel Sebelumnya

    Tantangan dan Harapan Kabupaten Bungo 2022...

    Artikel Berikutnya

    Bupati Merangin Berikan Bantuan Sapi ke...

    Komentar

    Berita terkait